Jumat, 18 Februari 2011

Abstrak PTS disiplin PENDIDIK dan TENAGA kependidikan

Abstrak
Kata Kunci: Disiplin, absensi
Judul: Upaya peningkatan disiplin kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan dengan absen pagi dan siang di SMP Negeri 13 Muaro Jambi.
Tingginya keabsenan guru bisa dijumpai di banyak sekolah-sekolah di Indonesia, salah satunya adalah di SMPN 13 Muaro Jambi. SMPN 13 Ma. Jambi yang beralamatkan di Jl. Bougenville No. 01 Ds. Marga Kec. Sungai Bahar memiliki tingkat keabsenan guru yang relatif tinggi. Ini Sebagai akibatnya adalah keberhasilan yang dicapai oleh murid menjadi rendah dengan tingkat kegagalan yang cukup tinggi. Data menunjukkan bahwa guru yang ada disekolah ini berjumlah 20 orang dan jumlah bidang studi yang diajarkan di sekolah ini adalah 12 bidang studi. Ini berarti, ada satu atau dua bidang studi yang diajarkan oleh dua atau tiga guru. Jika salah satu diantara mereka tidak hadir, seharusnya bisa digantikan dengan guru yang lain sebagai guru pengganti. Namun, pada kenyataannya tidak ada guru yang bisa berperan sebagai guru pengganti. Ini disebabkan karena masing-masing guru yang ada di SMPN 13 Muaro Jambi memiliki jadwal mengajar ataupun karena mereka tidak memiliki kompetensi pada mata pelajaran yang mereka gantikan. Jika ini dibiarkan berlanjut, maka akan membawa dampak buruk terhadap kelulusan siswa SMPN 13 Muaro Jambi. Oleh karenanya, perlu trobosan baru yang bisa memicu mereka menjaga kedisiplinan dalam hal kehadiran, sehingga kedepan diharapkan dapat memberi efek positif tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi sekolah
data menunjukan bahwa terdapat korelasi positif antara media absensi dengan disiplin kehadiran guru. Arikunto (1999) menyatakan bahwa jika angka korelasi yang ditunjukkan diantara 0,00 hingga 1,00. Peneliti menggunakan instrumen questionaire untuk mendapatkan data. instrumen disebar ke 18 staff guru dan TU yang hadir pada saat itu. Instrumen di berikan kepada guru dan TU di hari selasa, 19 Oktober 2010. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui pendapat mereka seputar penerapan absensi dan kedisiplinan yang ada di lingkungan sekolah. Dari data, dapat dijelaskan bahwa sekitar 25% guru dan TU merasa tingkat kehadiran selama ini sangat menyenangkan, sedang 62% menyenangkan, 0.06% cukup menyenangkan, dan 18.75%  kurang menyenangkan. Tingginya tingkat kehadiran ini mungkin juga berkaitan dengan kondisi perasaan mereka ketika melakukan aktivitasnya disekolah. Sehingga data menunjukkan bahwa 0.06% merasa sangat senang dengan pekerjaannya, 43.75% merasa senang dengan pekerjaannya, 50% merasa cukup menyenangkan dengan pekerjaannya dan 12.5% merasa kurang menyenangkan.Kehadiran guru juga merupakan akibat atas adanya media absensi yang diberikan. Data menunjukkan bahwa mereka merasa bahwa media absensi mampu membuat lebih disiplin dari sebelumnya sebanyak 56.25%. Selanjutnya, kita bisa mengetahui bahwa setelah diterapkan media absensi kehadiran, tingkat kehadiran guru dan staff tata usaha lebih meningkat. Tingkat kehadiran tertinggi guru dan staff TU adalah 92.30% dan tingkat kehadiran terendah dari guru dan staff TU adalah 84.61%. sedangkan tingkat ketidakhadiran tertinggi guru dan staff TU adalah 11.53% dan terendahnya adalah 0%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar